22 Desember tepat perayaan hari ibu, semua
orang memperingatinya dengan memberikan apapun yang special kepada ibunya
sebagai bentuk rasa terima kasih atas segalanya. Setiap anak yang mempunyai
rasa kepedulian terhadap orang tuanya, pasti mereka akan berkata bahwa orang
tuanyalah yang paling hebat didunia. Terutama sosok seorang ibu, bagi saya ibu
adalah “Segalanya”. Seorang wanita yang akrab dengan sebutan “mamah” telah
melahirkan 4 anak, memberi kasih sayang, mendidik tanpa mengeluh sedikitpun. Walaupun
punya 4 anak tidak pernah sedikitpun membeda-bedakan. Terkadang saya selalu
menganggap mamah itu galak, cerewet, selalu ingin tahu urusan pribadi saya. Tapi
semua itu saya sadari ternyata itulah bentuk kepedulian, kasih sayang dan
perhatian dari mamah.
Usia
saya dan 3 kakak saya sekarang ini sudah cukup dewasa, yang seharusnya sudah
harus hidup mandiri. Namun bagi mamah kami masih seperti bayi yang baru lahir. Rasa
cinta, kasih sayang dan didikannya tidak berkurang. Dikala kami hanya mengalami
demam terlihat wajah mamah gelisah dan cerewet menyuruh untuk banyak makan dan
minum obat setiap waktu seolah tidak peduli akan kesehatan dirinya. Di saat
kami mengeluh karena merasa gagal untuk membuat mamah dan papah bangga, mamah
dengan segera menghibur kami dengan tanpa wajah kecewa dan berkata bahwa mamah
sama papah melihat anaknya mau berusaha sudah bangga. Ada yang bilang bahwa
ikatan batin seorang ibu kepada anaknya itu lebih peka. Menurut saya itu benar
sekali karena di saat kondisi yang sedang sulit secara tiba-tiba mamah datang
dan menanyakan kabar. Pokoknya mamah itu bagaikan malaikat tak bersayap. Makasih
mah untuk semuanya, jangan pernah lelah untuk berdo’a dan didik anak-anaknya. Selamat
hari ibu mamahku tercinta.