Berkendara dengan perjalanan dekat
bahkan jarak jauh harus diperhatikan kondisi kendaraan dan kondisi tubuh
pengemudi yang sehat. Karena ketika menyetir mobil ataupun motor butuh
konsentrasi demi keselamatan agar sampai pada tujuan. Kesehatan tubuh memang
sudah termasuk salah satu peraturan bagi para pengemudi, seperti pengemudi
tidak dalam pengaruh obat terlarang, tidak dalam pengaruh minuman berakohol dan
tidak sakit ataupun mengantuk. Jangan sekali-kali mengemudi apalagi memaksakan
diri untuk mengemudi jika kondisi tubuh sedang tidak dalam kondisi yang sehat.
Hal itu akan mencelakakan diri, orang lain bahkan sampai merenggut nyawa. Tidak
sedikit yang diberitakan kecelakaan lalu lintas disebabkan karena pengemudi
dalam kondisi yang tidak sehat. Contoh kasusnya yang cukup menghebohkan
kecelakaan maut yang dikemudikan Afriani di Tugu Tani, di jalan tol Jagorawi
anak dari bapak Hatta Rajasa dan masih banyak kasus kecelakaan yang lainnya.
Kali ini saya tidak akan mengulas
kembali kasus kecelakaan yang sudah diberitakan disejumlah media masa. Dan
pengalaman ini adalah kejadian yang saya alami sendiri. Tradisi mudik lebaran
ke Cirebon setiap tahunnya dilakukan oleh keluarga saya. Pada tanggal 13
Agustus 2013 tepatnya H+5 lebaran kami
pulang menuju Karawang dengan melalui jalur selatan. Tidak diduga ternyata
masih terjadi kemacetan lalu lintas yang begitu parah di daerah Rajapolah,
Tasikmalaya, Jawa Barat. Pukul 16.00 WIB macet total sampai baru lancar sekitar
pukul 01.00 WIB dini hari. Bisa terbayang betapa lelah kondisi tubuh terutama
ayah saya yang mengemudi. Dalam keadaan padatnya yang berada diperjalanan saat
itu membuat padatnya tempat peristirahatan, bahkan warung pinggiran jalan yang
buka 24jam sekalipun ramai dikunjungi sebagai tempat untuk beristirahat. Hal
itu menyebabkan banyak sekali yang tidak kebagian tempat istirahat termasuk
kami. Kamipun memaksakan perjalanan, sempat ada kesempatan untuk beristirahat
namun karena dengan alasan “tanggung” perjalan sudah lumayan dekat.
Istirahatpun hanya sekedarnya saja dan perjalanan terus berlanjut. Lingkar
nagrek terlewat lanjut KM97 terlewat dan
terlihat tulisan tol Karawang Barat 500M lagi. Karena kondisi tubuh yang sudah
sangat lelah, melihat perjalanan akan segara sampai tanpa sadar ayah saya
tertidur. Dengan hitungan detik kecelakaan terjadi, walau sudah celaka masih
ada kata “beruntung” untuk kali ini. Mobil kami hanya menabrak belakang sebelah
kanan mobil Toyota yaris dan tidak ada satupun korban jiwa.
Cukup mengejutkan sedikit trauma
dengan kejadian terjadi hitungan detik jadi merugikan diri sendiri dan yang
lainnya, hanya karena alasan “tanggung” perjalan sudah lumayan dekat lalu
memaksakan berkendara dalam keadaan tubuh lelah. Dalam kejadian ini bisa
dikatan “sudah jatuh tertimpa tangga pula”, sudah tubuh lelah, mobil rusak
harus ganti rugi pula. Ini pasti akan menjadi pengalaman yang menjadi
pembelajaran agar tidak terulang lagi.
0 komentar:
Posting Komentar