Ya anak kostan bagi mereka yang ngekost dituntut
harus mandiri dalam berbagi hal. Yang paling sulit pada saat jadi anak kostan
memenej keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Biasanya setiap anak kost diberi
oleh orang tuanya bekal bulanan, bagi mereka yang belum terbiasa pasti akan
sangat sulit mengontrolnya. Terutama jika orang tuanya memberi jatah secukupnya
termasuk saya. Dulu jika diberi uang 500ribu terasa sangat besar sekali apalagi
jika sampai diberi jutaan rupiah, tapi sekarang uang segitu terasa seperti
sedikit . Hal itu yang membuat sulit karena selalu ada perasaan takut tidak
cukup dengan bekal pas-pasan namun harga-harga jarang yang murah terutama hidup
di Ibu kota Jakarta ini. Belum lagi jika ada biaya-biaya tak terduga kaya
misalnya ada kalanya jenuh dengan tugas sehingga butuh refreshing hangout
dengan teman.
Kalau sudah begitu sebagai anak kostan benar-benar
harus memutar otak agar bagaimana caranya dengan bekal yang seadanya mecukupi
kebutuhan selama sebulan. Tidak mungkin jika harus meminta tambahan kepada orang
tua, walaupun sebenar kalau saya meminta pasti akan dikasih. Saya tidak mau hal
tersebut malah menjadi sebuah kebiasaan. Begitu pula sebaliknya saya berpikir
pasti saya juga lama kelamaan bisa mengatur keuangan saya sendiri dan sayapun
akan terbiasa. Malah pernah suatu hari orang tua saya mendapat rezeki lebih,
mereka member bekal lebih dari biasanya. Saya bukannya senang malah buat saya
menambah tanggung jawab saya agar benar-benar menfaatkan uang lebih itu untuk kebutuhan
yang nyata. Kunci utamanya harus rajin nabung, jangan terlalu glamour dalam
bergaul dan berbaiklah kepada teman-teman. Insya Allah jika kita baik kepada
orang lain pasti aka nada saja yang membalasnya.
Dengan menjadi anak kostan yang serba harus
mandiri saya lebih sangat teramat menghargai usaha orang tua. Bukan berarti
orang tua saya pelit hanya member jatah seadanya ternyata dirasakan oleh saya
sendiri bahwa kebutuhan hidup sekarang ini tidak murah. Banyak sekali yang
harus diperhitungkan dalam hal masalah biaya. Lagi pula dengan membiasakan saya
diberi jatah seadanya secara tidak langsung mereka memndidik saya dalam
berbagai hal.
0 komentar:
Posting Komentar