Welcome To My Blog

(: come join me :)

Selasa, 07 Mei 2013

SOPIR ANGKOT JUGA BERTITLE SARJANA

Diposting oleh sherra adianty's di 07.29

Sekitar jam 16.30 WIB sepulang kuliah dikampus D Gunadarma Margonda. Saya pulang menuju pasar rebo dengan naik angkot 112 tujuan Depok-Rambutan. Kebetulan angkot penuh yang tersisa hanya bangku bagian depan sebelah sopir. Perjalanan cukup panjang, dari awal saya melihat gerak-gerik sopir seperti mencurigakan tapi saya masih tenang karena angkot masih penuh. Ketika angkot sudah mulai masuk wilayah jalan Raya Bogor satu persatu penumpang mulai turun dan yang terakhir turun didaerah Ciracas. Saya mulai panic karena gelagat sopir mulai aneh, ketika menengok kebelakang ternyata tinggal saya penumpang yang belum turun. Saya berusaha tenang dan terus beristigfar dalam hati, pak sopir mulai berbasa-basi menanyakan dimana saya akan turun. Dari situ pak sopir memulai pembicaraan, ya saya hanya menjawab seadanya karena perasaan takut yang luar biasa. Bagaimana saya tidak takut, banyak sekali pemberitaan mengenai kejahatan seksual dalam angkot korbannya pasti wanita. Dengan mendengar jawaban saya yang ketakutan, pak sopir mulai mencairkan suasana dengan menanyakan tentang kuliah dan beliau terkadang menyelipkan kata-kata motivasi.
 Pak sopir juga mulai menceritakan pengalaman hidupnya yang ternyata beliau mempunyai title sarjana lulusan dari salah satu perguran tinggi di Jogjakarta. Setelah lulus kuliah beliau sempat mengadu nasib bekerja disebuah perusahaan di Kanada. Ketika pulang ke Indonesia beliau menikah dan memutuskan untuk tinggal di Jakarta. Baginya perjalanan hidup yang sesungguhnya baru dimulai. Karena sudah menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah, beliau mulai mencari pekerjaan tetapi tak semudah yang dibayangkan. Bekali-kali lamarannya ditolak beberapa perusahaan, sampai akhirnya salah satu pabrik di Jakarta menerima lamarannya tapi setelah interview menyesuaikan jabatan dan gaji menurut beliau sangat tidak sesuai dengan pengalamannya yang pernah bekerja di Kanada dan titlenya sebagai sarjana. Tetapi mau tidak mau beliau mengambil tawaran itu.
 kebutuhan hidup keluarga semakin hari semakin memaksanya untuk memutar otak harus beralih pekerjaan agar terpenuhi semuanya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan terutama masalah perasaan yang tidak tega untuk meninggalkan anak dan istri jika beliau mengadu nasib di negeri orang lagi. Setelah sepakat dengan sang istri, mereka memutuskan untuk membeli 2 buah angkot dengan tabungan beliau dari hasil kerja selama di Kanada. Pada saat itu 1 angkot disewakan dan yang 1 angkotnya lagi beliau yang menjadi sopir. Pengahsilan dari usaha angkot ini sangat mengejutkan ternyata hasilnya lebih besar dari pada kerja dipabrik. Beliau mulai semangat menekuni bekerja sebagai sopir angkot. Namun bagi beliau bagimanapun orang pasti menilai sopir angkot yang selalu dicap “rendah”, orang yang tidak berpendidikan, ibaratnya seperti tidak bagus masa depannyalah. Terutama ketika orang tuanya tahu bahwa beliau di Jakarta menjadi sopir angkot, perasaan orang tua mana yang tidak kecewa melihat anak yang telah disekolahkan tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya menjadi sopir angkot. Orang tuanya begitu kecewa dan sulit menerima kenyataan itu.
Sebagai anak yang merasa gagal karena telah mengecewakan orang tuanya. Dengan tekad, usaha dan do’a demi menyembuhkan kekecewaan orang tuanya, beliau membuktikan bahwa hidup sebagai sopir angkotpun bisa sejahtera. Sedikit demi sedikit mulai menunjukan hasilnya, sekarang beliau menjadi agen angkot dengan sesekali ketika jenuh beliau yang menjadi soiprnya. Saya mulai berani menatap wajahnya, memang dapat dilihat wajah lelah, perjuangan melawan pahitnya kehidupan dan kesungguhan dalam mencari nafkah. Tidak terasa perjalanan akan sampai tujuan. Beliau memberi nasihat seperti kedapa anaknya sendiri agar saya selalu semangat dan sungguh-sungguh. Mendengar ceritanya hanya rasa ikut bangga, kagum, yang pasti inilah pelajaran hidup yang begitu luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sherra Adianty's Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting