Ketika saya akan berangkat
ke Jakarta menggunakan bis, ada seorang nenek-nenek dengan berpakaian seadanya
dan membawa bawaan yang cukup banyak dengan wajah seperti kebingungan. Terlihat
dari kaca bis nenek itu bertanya kepada kondektur, entahlah apa yang
ditanyakan. Kebetulan bangku sebelah saya kosong dan nenek itu duduk disebelah
saya. Awalnya saya pikir nenek itu seperti akan kabur atau apalah penilaian
saya tidak baik tehadapnya.
Dalam perjalanan beliau
sempat menawarkan saya makanan yang dibawanya. Penilaian saya sedikit berubah
terhadapnya bahwa ternyata beliau baik sekali. Dari situ suasana mulai mencair
dan dengan asiknya kami mengobrol. Banyak hal yang dibicarakan dan akhirnya
saya tahu bahwa beliau akan pulang ke Bogor karena habis berkunjung kerumah
anaknya. Pembicaraan semakin meluas sampai membahas kedunia politik.
Dari cara bertanya dan
berbicara dalam hati saya menebak bahwa beliau bukan orang biasa. Bahkan sempat
ada beberapa pertanyaan yang beliau tanyakan tetapi saya tidak mampu menjawab. Rasa
malu pada saat itu karena saya seharusnya sebagai mahasiswa bisa mengimbangi
pembicaraan dalam hal apapun. Tidak terasa perjalanan akan tiba ditujuan. Kami mengakhir
perbincangan dan nenek itu baru mengaku bahwa beliau adalah seorang konsultan.
0 komentar:
Posting Komentar