Hidayah bisa turun kapan saja dan
kepada siapa saja. Jika seseorang telah mendapat hidayah, maka tak heran dia
akan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Akan meninggalkan hal-hal negative
lalu melalakukan hal positif bagi dirinya terlebih kepada banyak orang. Berbicara
mengenai hidayah, hanya sebatas hal tersebut yang saya ketahui. Jujur mungkin
saya pribadi belum mendapatkan hidayah. Tapi bukan berarti saya selalu
melakukan hal negative.
Disini saya akan menceritakan teman
saya yang mungkin bisa dibilang mendapat hidayah dari Sang pencipta. Akhir April
lalu secara tiba-tiba teman saya meminta saran bagaimana cara memutuskan
hubungan dengan kekasihnya. Mulai timbul banyak pertanyaan dari saya. Intinya ada
apa dia bertanya seperti itu? Mulai cerita teman saya yang ternyata dia
mempunyai nadzar(sebuah janji kepada Allah SWT, jika do’a dikabulkan maka wajib
melaksanakan janjinya itu). Nadzar itu jangan terucap sembarang karena berat
dosa yang harus ditanggung jika tidak dilaksanakan. Teman saya berani mengucap
nadzar demi kesembuhan ibunya. Ibunya sudah lama mempunyai penyakit diabetes,
makin lama semakin parah sampai menjalar kekaki. Nadzar yang terucap yaitu “Jika
suatu hari ibu saya sembuh total maka saya akan menutup aurat dan lebih
mendekatkan diri kedapa Allah SWT”. Perlu diketahui sebenarnya teman saya sudah
memakai kerudung sejak masih sekolah, namun menutup aurat yang dimaksud seperti
ingin lebih kental nuansa islami dalam dirinya. Tidak tahu kenapa setelah
mengucap nadzar seperti itu dia seperti diberi hidayah terlebih dahulu. Matanya
mulai terbuka seperti menyadari bahwa dia masih suka bermalas-malasan untuk
melaksanakan shalat 5 waktu dan persaan malu sendiri jika melihat wanita
berkerudung bermesra-mesraan dengan kekasihnya dimuka umum. Hati dan
perasaannya sejenak merasa sangat bersalah karena dia merasa suka melakukan hal
seperti itu.
Seiring berjalannya waktu sekarang
ibunya dinyatakan sembuh total, rasa syukur dan bahagia menyelimuti dirinya. Teringat
1hal dia mempunyai nadzar dan harus melaksanakannya. Beruntung sebelumnya dia
telah diberi hidayah, sehingga lebih mantap dengan nadzarnya. Kembali ke awal
mengapa dia ingin memutuskan kekasihnya? Alasannya dalam islam pacaran itu
tidak diperbolehkan, dia wanita berkerudung ternyata dalam pandanganya terlihat
memunculkan penilaian negatif. Tapi ada keraguan dalam dirinya karena disisi
lain tidak baik memutuskan tali silaturahim yang telah terjalin. Dengan tekad
untuk melaksanakan nadzar akhirnya memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Awalnya
saya juga heran kenapa dia memulai dari hal yang bisa dibilang cukup sulit. Karenkan
kita ketahui memutuskan hubungan yang baik-baik saja itu tidak mudah. Dia hanya
mengatakan alasan yang sangat sederhana yaitu “memulai dari yang sulit, jika
masa sulit telah terlewati maka sisanya tinggal yang mudah dan saya tinggal
menjalankannya seperti layaknya air yang mengalir atau dengan kata lain
dijalani dan dinikmati”.
Subhanallah…. Mungkin itu yang
dinamakan hidayah yang diberikan dari Allah SWT, bisa merubah pola hidup orang
seketika. Dari hal yang dianggap tidak mungkin bisa menjadi nyata dan manusia
yang terlihat tidak akan sanggup tapi ternyata menyanggupinya. Sebagai teman,
saya hanya bisa mensupport hal yang baik untuknya. Semoga dampak positifnya
dapat dia ajari kepada saya untuk menuju yang lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar