Berbicara
mengenai penilaian baik dan buruk seseorang akan berkaitan mengenai tingkah
laku dimana akan mencerminkan jati diri yang dapat membedakan antara manusia
yang satu dengan yang lainnya. Akan ada waktunya seseorang melakukan hal baik
dan ada juga waktunya seseorang
melakukan hal buruk. Baik dan buruk merupakan dua sifat yang terdapat dalam
diri manusia, dan keduanya saling bertentangan atau berkebalikan. Seuatu hal
dapat dikatakan baik apabila hal tersebut dapat diterima secara positif bagi
dirinya ataupun orang disekitarnya tanpa merugikan siapapun. Sebaliknya, suatu
hal dapat dikatakan buruk jika melanggar peraturan-peraturan yang ada dan dapat
merugikan. Berikut ini penilaian baik dan buruk cari beberapa sudut pandang,
diantaranya :
- Menurut Ajaran Agama
Pada
dasarnya setiap agama menilai perbuatan baik adalah hal yang dilakukan sesuai
dengan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Dan menilai perbuatan buruk tentu saja hal
yang dilakukan bukan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan manusia
tidak luput dari kesalahan yaitu perbuatan yang tidak sesuai kehendak Tuhan
Yang Maha Esa, oleh karena itu keimanan dan ketaqwaan sangat berperan penting. Agama
di seluruh dunia umumnya dan Indonesia khususnya pada dasarnya mengajarkan hal
yang baik, hanya saja cara penilaian dan tolok ukur dari masing-masing agama
tentang baik dan buruk yang membedakannya.
- · Menurut Adat Istiadat
Penilaian
baik dan buruk bagaimana cara sosialisasi dengan sekitarnya ditentukan
berdasarkan peraturan yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat tersebut.
adat istiadat memiliki peraturan masing-masing yang telah menjadi pedoman serta
selalu berpegang teguh pada peraturan tersebut. Barang siapa yang melanggar
peraturan tersebut biasanya akan dihakimi berdasarkan konsekuensi yang telah
disepakati secara adat istiadat. Masyarakat dalam kehidupannya selalu memiliki
adat istiadat mengenai cara berpakaian, makan, minum, dan sebagainya dan
membuat manusia yang mengikutinya dapat dikatakan sebagai orang baik dan
sebagainya.
- · Menurut Kebahagiaan
Penilaian
baik dan buruk menurut kebahagian sesuatu yang akan dapat dirasakan terutama
didalam diri sendiri. Penilaian dapat dikatakan baik apabila tingkah laku atau
perbuatan yang menciptakan kebahagiaan dan kenikmatan bagi diri sendiri. Dan dikatakan
buruk apabila seseorang mengusik sehingga yang mendatangkan penderitaan dan
kepedihan. Ada tiga sudut pandang dari paham ini, yaitu pertama hedonisme
individual atau egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik
bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik
maka itulah yang buruk. Kedua Hedonisme rasional atau rationalistic hedonism
yang berpendapat bahwa kebahagiaan atau kelezatan individu itu haruslah
berdasarkan pertimbangan akal sehat. Dan yang terakhir ketiga universal hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolak ukut apakah suatu perbuatan
itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan
kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
- · Menurut Bisikan Hati
Bisikan
hati atau intuisi merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan perbuatan yang
dilakukan termasuk perbuatan baik ataupun buruk tanpa melihat akibat yang dapat
memiliki kekuatan dalam jiwanya untuk membedakan antara perbuatan baik dan
buruk. Perbuatan baik merupakan perbuatan yang dinilai baik sesuai dengan
penilaian hati nurani yang dipandang baik. Sebaliknya, perbuatan buruk
merupakan perbuatan yang dipandang buruk berdasarkan hati nurani manusia.·
- Menurut Pragmatisme
Sesuatu
yang berguna bagi diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Aliran
ini menitikberatkan pada pengalaman, sehingga penganutnya tidak mengenal
istilah kebenaran. Kebenaran hanyalah hal yang bersifat abstrak dan tidak
menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupannya. Penilaian baik dan buruk
hanyalah dilihat berdasarkan pengalaman hidupnya dan lingkungannya.
- · Menurut Evolusi
Tujuan
hidup manusia menurut paham ini adalah kebahagiaan, yang menyebabkan manusia
harus berkembang terus sesuai dengan lingkungannya agar tujuan atau cita-cita
hidupnya tercapai. Menurutevolusi Darwin (1809-1882) adalah seorang ahli
pengetahuan ynag paling banyak mengemukakan teorinya. Darwin dalam bukunya, Origin
of Species dengan konsepselection of nature, struggle for life, dan
survival for the fittest. Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu
yang ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami perubahan yaitu
berkembang menuju kearah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori darwin bahwa
nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan
segala yang ada di alam ini, dan nilai moral yang bertahan (tetap)yang
dikatakan dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan
perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk. Dalam padam evolusi ini
dikenal dengan Hukum Rimba, yang artinya
bahwa siapa yang terkuatlah dan bisa beradaptasilah dia yang menang dan
bertahan hidup dan tidak mati.
- Menurut Utilitarisme
Utilitarisme
berasal dari kata utilis yang berarti berguna. Menurut paham ini, sesuatu yang
berguna dapat dipandang baik, dan yang tidak berguna dipandang buruk. Salah
satu contohnya adalah kegunaan dalam hal rohani, yaitu orang yang bermanfaat
bagi orang lain akan selalu dipandang baik, dan sebaliknya yang merugikan orang
lain akan selalu dipandang buruk.
- · Menurut Marxisme
Berdasarkan
“Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan
material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu.
Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan
saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat
dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
- · Menurut Komunisme
Komunisme
adalah salah satu aliranyang paling berpengaruh dalam dunia politik. Aliran ini
berpendapat bahwa kaum buruh dan tani hanyalah bagian dari produksi dan yang
lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Penilaian baik dan buruk tergantung pada
bagaimana mereka dapat mengikuti dengan baik sebagai apa mereka seharusnya.
Buruh yang seharusnya menuruti semua perintah atasannya, maka itu yang disebut
baik dan sebaliknya.
Sumber :
http://www.berryhs.com/2011/12/penentuan-baik-dan-buruk.html
Sumber :
http://www.berryhs.com/2011/12/penentuan-baik-dan-buruk.html
0 komentar:
Posting Komentar