SEKILAS PEMILU PRESIDEN 2014

Tidak terasa masa jabatan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia akan berakhir. Tanggal 9 Juli 2014 pemilu presiden akan dilaksanakan, terdiri dari dua pasang kandidat capres dan cawapres. Pasangan capres dan cawapres pertama ada Prabowo-Hatta, untuk pasangan capres dan cawapres kedua ada Jokowi-Jusuf Kalla. Pemilu presiden hanya tinggal menghitung minggu dari sekarang ke hari H. Maka tak heran dari kedua pasangan capres dan cawapres, akhir-akhir ini terlihat sedang berlomba-lomba mengadakan kampanye untuk mencari dukungan dari masyarakat Indonesia.  Kampanye dilakukan mulai dari pemasangan banner, stiker, pembagian souvenir, dan bahkan tak jarang pasangan capres dan cawapres turun langsung ke tengah masyarakat untuk menarik perhatian dan agar sosok mereka lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.  Adanya pro dan kontra dari masyarakat kepada pasangan capres dan cawapres.

Di beberapa acara televisi mengadakan debat capres dan cawapres. Banyak hal yang dibicarakan hal paling utama yaitu apa yang akan mereka lakukan saat memimpin negara Indonesia. Tetapi dengan adanya acara debat tersebut pembahasan meluas dan terkesan malah saling menjatuhkan. Sehingga munculah berbagai pemberitaan di berbagai media mulai dari hal baik sampai hal terburuk dari pasangan capres dan cawapres.  Menurut  saya parahnya yang lebih banyak diterima masyarakat itu hal buruk yang lebih menyerupai aib dalam kehidupan masing-masing capres dan cawapres. Terutama bagi yang kontra terhadap salah satu pasangan capres dan cawapres, mereka tak segan-segan menghujat, menjelekan, melecehkan dan lain sebagainya. Hal tersebut malah menjadikan masyarakat kurang simpatik dengan dunia politik dan bingung untuk memilih siapa yang pantas untuk dipilih dengan pasti. Memang sebenarnya pro dan kontra pasti akan tejadi setiap akan pemilu. Walaupun begitu alangkah lebih bagus jika seharusnya yang lebih diperlihatkan kepada masyarakat hal baik. Agar masyarakat lebih pasti memilih pemimpin negara Indonesia tanpa ada rasa ragu. Jika pada kenyataannya seperti sekarang ini mau tidak mau, suka tidak suka salah satu dari pasangan capres dan cawapres akan memimpin bangsa dan negara Indonesia.