Setiap hari jum’at setelah selesai kuliah saya
selalu menyempatkan diri untuk pulang kerumah di Karawang karena hari sabtu,
minggu, senin tidak ada jadwal kuliah. Lumayan 3hari libur, dari pada dikosan
lebih baik pulang. Sabtu, minggu terlewati hingga akhirnya hari seninpun tiba
dan itu tandanya saya harus balik lagi kekostan didepok karena hari selasa saya
mulai ada jadwal kuliah. Seperti biasa
saya berangkat dari rumah sekitar jam 3 sore, tapi hari senin tanggal 22 April
2013 tidak seperti biasa untuk balik kekostan sangat malas. Karena akan turun
hujan akhirnya saya memutuskan untuk jalan lebih awal. Ketika diperjalanan
hujan lebat dan petir sangat jelas dikaca jendela mobil bis. Dalam perjalanan
lumayan gelisah, namun berusaha tenang agar tidak terjadi sesuatu.
Sesampai
diterminal langsung naik angkot 112 jurusan depok, saya ambil duduk paling
pojok belakang. Dalam perjalanan rasa degdegan semakin menjadi, saya buka
jendela menikmati angin dan berusaha tenang. Pas sampai dilampu merah depan
kampus G gunadarma ada seorang penumpang turun. Ketika membayar tiba-tiba dia
menunjuk kedekat stir mobil dan berteriak kebakaran. Otomatis penumpang lainnya
iku panic termasuk saya, karena angkotnya penuh jadi saya keluar paling akhir.
Dalam angkot sudah penuh dengan asap bau angit yang sangat menyesakan. Dalam
pikiran saya, jika ada api dan menyambar tangki bensin maka akan terjadi
ledakan. Saya sudah pasrah apapun yang terjadi karena menggu giliran untuk
keluar angkot. Kepala saya sudah pening akibat dari menghirup asap. Akhirnya
sayapun dapat keluar dari angkot tersebut dengan selamat.
Perasaan saya
begitu sangat bersyukur karena Allah SWT masih melindungi dan member kesempatan
hidup bagi saya. Entah jika Allah berkehendak lain mungkin saya akan celaka
atau bahkan menghadap yang maha kuasa. Rasa syukurku terus selalu terlimpah
curahkan setelah kejadian itu.
0 komentar:
Posting Komentar