Perilaku produsen adalah kegiatan
pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi dan bisa
diterima di masyarakat. Produsen terdapat 2 jenis, yaitu produsen yang baik dan
produsen tidak baik. Maksudnya produsen yang baik itu produsen yang menggunakan
bahan baku bermutu tinggi untuk kepuasan pelanggan, produsen yang tidak baik
dimana memproduksi dengan bahan-bahan yang tidak bahaya dan mereka tidak
memikirkan dampaknya terhadap konsumen. Contoh kasusnya, pedagang gula-gula
pelanggannya mayoritas anak-anak yang biasanya lebih tertarik pada warna-warna,
pedagang itu dengan enaknya mengganti pewarna makanan dengan pewarna tekstil
agar lebih pekat warnanya.
Ada 4 hal agar produsen berhasil :
·
Perencanaan
·
Pengorganisasian
·
Pengarahan
·
Pengendalian
Dari penjelasan kelompok 3 tentang “Perilaku Produsen” muncul
pertanyaan :
Apakah suatu perusahaan akan berhasil jika tidak memenuhi 4
elemen?
Tidak akan bisa, karena 4 elemen itu hal paling utama agar
produsen berhasil.
Bagaimana cara meminimalkan biaya produksi tetapi keuntungan
maksimal?
Menyambung pertanyaan sebelumnya, sebagai produsen harus
memahami 4 hal yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengendalian.
Sebelum produsen memproduksi harus punya perencanaan apa yang sedang dibutuhkan
konsumen, lalu pengorganisasian membagi tugas produksi. Masing-masing diberi
pengarahan agar tidak terjadi kesalahan dan yang terakhir pengendalian barang
produksi sebelum dipasarkan.
Faktor apa yang membuat produsen berbuat curang dalam
produksi, misalnya kemarin sempat terjadi isu bahwa dalam susu bayi terdapat
bakteri padahal susu bayi yang dijual dipasaran branded terpercaya?
Faktor yang paling utama adalah perilaku produsen yang ingin
merauk keuntungan lebih tanpa memikirkan dampaknya terhadap konsumen. Kurangnya
pengendalian barang yang akan dipasarkan.
0 komentar:
Posting Komentar